Blogging
 adalah hal yang menyenangkan, bukan? Apalagi jika dirasakan pada saat 
memulai, menjadi newbie. Wow, menakjubkan! Seperti halnya ketika kita 
mengikuti suatu organisasi atau ketika tumbuh dari bayi menjadi dewasa. 
Banyak tahapan yang dilalui. Suka duka, canda tawa, semangat dan putus 
asa. Pasti sangatlah berkesan. Di dunia blog pun demikian. Secara sadar 
maupun tidak, banyak proses yang telah dan akan dilalui, atau justru 
kandas sama sekali.
Apa saja 
tahapan itu? Mungkin ada sebagian yang dialami dan ada sebagian lain 
yang tidak dialami ataupun berbeda. Tetapi setidaknya, pasti ada 
poin-poin penting yang memiliki garis serupa. Tentu saja, tahapan 
tersebut tidak lepas dari pengalaman saya. Jadi mungkin ada banyak hal 
yang tidak sama persis. Yah, sekedar kilas balik dan mengenanglah, atau 
lebih tepatnya introspeksi dan mengingat apa yang dialami dan 
dipelajari. So, let's start the journey!
Tahap 1. Seorang yang Obsesif dan Bersemangat '45
Seorang
 bloggger newbie memiliki semangat yang membara. Ketika mulai tahu apa 
itu blog dan bagaimana dasar ngeblog, antusiasmenya terpantik dan suhu 
badannya naik (masuk angin kaleee), maksudnya bara api semangat untuk 
nge-blog sangatlah hebat. Dan pastinya, seorang blogger tahap ini bisa 
sangat menggila segila mungkin. 
Contohnya
 nih, seorang newbie bisa saja membuat posting hingga 5 posting per 
hari! Ngebut abis! Bahkan ada juga yang bisa sampai 20 posting per hari.
 Hebat gak tuh? Sayangnya, yang 18 dari 20 itu co-pas! (Sobat 
begitu tidak?!) Selain itu, ngebutnya tidak cuma sampai di situ aja, 
seorang pada tahap ini memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi, dia 
sangat ingin mencoba segala hal, termasuk widget dan plugin. Dia mencoba
 untuk menguasai blognya, sebelum blognya menguasai dia (cieeee...). So,
 the adventure of browsing and searching are beginning. Google jadi 
tongkrongan pertama. Cari widget ini itu, plugin ini itu. Nah yang jadi 
masalah bukan nyarinya, tapi pas ketemu, semua dipake. Walhasil, semua 
jenis widget ada, dari popular post, widget related post yang bisa muter-muter tuh, recent post, widget chatting,
 gadget gamenya Google, widget free sms, gadget foto selebriti, widget 
foto pribadi, sampe widget jam yang segede jam mesjid pun ada, Semuanya 
dipasang (bahkan sampe desak-desakan karena tidak muat). "Wah, sip! Blog
 gue dah keren!".Walhasil, page-loading blognya berat banget.
Pada
 tahap ini, seorang blogger adalah pengamat yang jeli, mengamati blognya
 tiada henti. Dari atas ke bawah, dari bawah ke atas lagi. Excited 
banget lah!
Tahap 2. Seorang Pengamat Statistik Blog yang sangat Antusias
Seorang blogger pada tahap ini memiliki kesadaran dan keinginan tinggi untuk melihat seberapa banyak visitor dan pageview.
 Setiap 5 menit, dia akan selalu melihat stat counter atau visitor 
counter baik melalui widget maupun melalui fitur yang telah disediakan 
oleh situs platformnya. Dikit-dikit refresh, dikit-dikit refresh, 
meskipun ternyata belum bikin satu posting pun! Pernah pada suatu saat 
saya melonjak kegirangan, "Hore! Akhirnya telah ada 100 pengunjung yang 
mengunjungi blog gw!" Belakangan, saya baru nyadar kalo ternyata saya 
harus mengatur setting 'Don't track your own pageviews' pada statistik 
Blogger agar stats tidak ikut menghitung kunjungan si pemilik blog. So 
pasti, ternyata 100 pengunjung ataupun pageview itu ternyata 
adalah....... saya sendiri!
Ketika
 ada satu pengunjung atau pageview terlacak, motivasi terdorong lagi. 
Tetapi ketika tidak ada sama sekali, rasanya sangat frustrasi dan 
seolah-olah pengen bunuh diri. Inilah tahap yang berpengaruh, dimana 
seharusnya fokus utama adalah bagaimana membangun blog, membuat konsep 
(sesederhana apapun), dan mengisi dengan konten berkualitas, dengan penuh perhatian, serta tanpa memikirkan traffic pengunjung terlebih dahulu.
Tahap 3. Seorang yang Demam Making Money Online
Setelah
 mengetahui sedikit banyak tentang blogging (dan sebagian besar terbawa 
pada konsep monetisasi), si blogger mulai haus darah, eh....... 
maksudnya haus informasi tentang bagaimana cara making money online. 
Google kembali menjadi teman setia yang memberikan sumber informasi 
tentang bagaimana mendapatkan uang secara online
 yang banyak sekali jenisnya, mulai dari PPC, PTC, PPM, PPR, AAA, BBB, 
BBM, UKM, KB, TKW, PRT, KDRT, atau apapun itu. Segala jenis iklan 
mengenai itu dia lahap habis.
Kemudian
 dia mulai mengenal Google Adsense dan sangat terobsesi untuk 
mendapatkan. Jika cara ini tidak berhasil, maka dia akan mencari 
alternatif yang sejenis dan berbau "Adsense". Kemudian dia mulai 
membuang beberapa widgetnya dan memasang segala bentuk banner, strip 
ads, dan text link ads di seluruh bagian halaman blognya, header, post 
body, seluruh bagian sidebar, bahkan footer.  Bahkan beberapa iklan 
sangat mengundang dan merayu dengan "blink-blink"nya yang menawan, 
aduhaiiiii......
Kemudian sang blogger mulai frustrasi, karena setelah dua-tiga bulan, yang didapat cuma 1 dollar saja. Dia kemudian mendapat akal untuk membuat iklan yang agak memaksa, seperti 'Bantulah saya untuk sekedar beli kado buat pacar' (Hehe, ga gitu banget kali ya). Ada juga yang pake trik pop up window, yang baru nutup kalo diklik iklannya. Tapi kebanyakan bukannya tambah pendapatan, malah pengunjungnya makin berkurang.
Kemudian sang blogger mulai frustrasi, karena setelah dua-tiga bulan, yang didapat cuma 1 dollar saja. Dia kemudian mendapat akal untuk membuat iklan yang agak memaksa, seperti 'Bantulah saya untuk sekedar beli kado buat pacar' (Hehe, ga gitu banget kali ya). Ada juga yang pake trik pop up window, yang baru nutup kalo diklik iklannya. Tapi kebanyakan bukannya tambah pendapatan, malah pengunjungnya makin berkurang.
Tahap 4. Seorang Pembelajar Tiada Akhir
Ini
 adalah tahap dimana antusiasme "sedikit" berkurang. Fokusnya bukan lagi
 pada menulis di blognya sendiri, tapi pada apa yang ditulis oleh orang 
lain. Hal ini berdampak bagus. Namun terkadang pula, dia sampai lupa 
menengok atau bahkan menulis di blog sendiri.
Dia
 mulai mencari-cari artikel tentang menulis blog, ide-ide menulis 
artikel blog, dan melihat-lihat killer post (artikel pembunuh, oops, 
maksudnya artikel yang menghasilkan traffic dan ketertarikan sangat 
tinggi) milik para narablog terkenal. Misalnya tentang "bagaimana 
menghasilkan jutaan rupiah dalam 1 hari", "cara menulis artikel yang 
disukai banyak orang tua maupun muda", dan lain sebagainya. Hingga 
akhirnya dia teringat kembali akan blognya dan dia ingin menulis. 
Tapi.....uaaaaahhhmmm, ternyata sudah jam 3 pagi. Besok sajalah. Good 
nite!
Tahap 5. Seorang Blogger yang "Bebas"
Ini
 adalah tahap dimana si blogger telah menyentuh sisi kedewasaan. Disebut
 demikian bukan karena blognya telah memiliki 100.000 pageview per hari,
 tetapi karena sang blogger tersebut telah memiliki kesadaran tinggi 
mengenai apa sebenarnya blogging itu.
Dia
 tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan blognya, tahu dan 
memahami pentingnya konten yang berkualitas, tahu faktor apa saja untuk 
menjaga kualitas blognya, serta mengetahui hal-hal yang tidak perlu 
dilakukan, tidak berguna, dan memberikan dampak buruk (termasuk resiko 
jika dia co-pas artikel blog lain tanpa ijin).
Sang
 blogger kini memahami betul bahwa blogging bukanlah tentang membuatnya,
 melupakannya, dan menghasilkan uang baginya ketika dia tidur. Apa yang 
ada di benaknya adalah mengembangkan blog yang bernilai dan bermanfaat 
bagi orang lain, mengembangkan dan meningkatkan kepercayaan serta 
menjalin komunikasi dengan pembacanya, menjaga konsistensi dan motivasi 
diri agar tidak menurun, dan terus merasa nyaman dan betah dengan 
blognya tanpa mengkhawatirkan hal lain. Based on the experience, inilah 
yang justru dapat menghasilkan sesuatu yang tidak dapat diduga 
sebelumnya dan juga jumlahnya.






 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar