Background
Saya sangat meyakini dan sudah membuktikan bahwa memaksimalkan kegunaan 
dan nilai blog -baik untuk pembaca blog maupun search engine- merupakan 
salah satu strategi yang sangat penting. Tentu, konten yang menarik dan 
original merupakan tonggak bagi sebuah kesuksesan blog.
 Namun ini saja tidak cukup. Anda butuh meningkatkan nilainya, agar di 
mata "dua pihak" tersebut, artikel-artikel yang anda sajikan memiliki 
kandungan referensial yang "seolah tiada habisnya". 
Yah, seperti kita ketahui, dan juga saya akui, upaya SEO
 semakin berat saja.. Dibanding 3-5 tahun lalu, dimana metode spamming 
sedang jaya-jayanya, SEO kini semakin mempersempit celah kecurangan 
sekaligus memiliki lebih banyak faktor penentu ranking. Salah satunya 
adalah kegunaan (usability) blog sebagai sumber informasi berkualitas. 
Kita harus berupaya agar nilai tersebut tidak turun, tetap bertahan, 
atau bahkan naik di mata search engine. Ya, search engine, khususnya 
Google, kini sangat menilai unsur tersebut.
Link Building, Backlink, External Linking, & Internal Linking
Jangan salah, saya tidak bilang strategi link building sudah uzur. Backlink masih amat sangat penting.
 Namun kriterianya kian rumit dan tidak bisa dijabarkan begitu saja. Di 
berbagai tulisan saya maupun blog lain, backlink berkualitas selalu 
disinggung-singgung, tapi apakah kini kita bisa benar-benar menelan 
mentah-mentah? Tidak. Saya tidak mengatakan backlink berkualitas 
mustahil didapat, tetapi ya, faktanya memang semakin sulit didapat. 
Satu-satunya backlink eksternal yang paling berkualitas adalah yang 
dibuat dengan "tidak sengaja". Saya kasih tanda kutip karena bisa jadi 
kesannya tidak sengaja tapi sebenarnya disengaja. Misalnya backlink di 
dalam artikel blog lain, yang diminta oleh pemilik blog untuk dimuat di 
sana. Ini hanya satu contoh. Tapi apakah upaya ini bisa dilakukan oleh 
pemilik blog tersebut ke puluhan hingga ratusan blog lain? Tentu tidak, 
kalopun bisa, tidak memakan biaya sedikit. Ini hanya satu contoh. Dan 
bagi saya, ini tetap tidak natural. Belum lagi nanti kalo sudah 
masuk ke konteks relevansi konten. Beuh! Rumit. Saya tidak bermaksud 
menakut-nakuti atau mempersulit, tapi saya ingin menegaskan bahwa link 
building bukanlah aktivitas "sekedar". Butuh strategi dan kematangan. 
Saya sungguh sangat menyayangkan beberapa tulisan yang masih saja 
menyajikan teknik-teknik link building berbahaya, menyesatkan, dan justru bisa menyebabkan penirunya terjebak ke dalam Google Sandbox, cap spammer, penghapusan blog karena spam, penalti Google, dan seterusnya.
Nah, tahukah bahwa di antara berbagai strategi menciptakan backlink, internal linking merupakan salah satunya? Ya, internal links
 atau link yang menuju ke halaman-halaman internal sebuah website/blog 
juga merupakan backlink. Dan, hebatnya, sebuah internal link yang dibuat
 dengan relevan, strategis, baik dan matang bisa menjadi backlink yang 
berkualitas dan berpengaruh besar bagi search engine dan pembaca. 
Kenyataannya nih, internal linking adalah salah satu strategi link 
building yang paling mudah dan seharusnya menjadi awal dari segala 
teknik link building selanjutnya. Ya!
Keuntungan Internal Linking
Ada 4 keuntungan atau manfaat internal linking yang saya telah garis bawahi:
1. Meningkatkan Ranking SERP dan Pagerank
Sebagaimana yang saya bilang sebelumnya, internal linking merupakan 
salah satu cara terbaik untuk meningkatkan popularitas link. Sebuah 
halaman yang mengandung link ke halaman lain akan menghantarkan link juice ke
 halaman tujuan. Sebagaimana fungsi backlink yang sesuai kriteria, hal 
ini akan mempengaruhi ranking halaman tujuan, karena backlink dianggap 
sebagai "voting" atas nilai penting halaman lain. Ini akan sangat 
membantu pencapaian pagerank dan juga distribusi pagerank yang 
menyeluruh dan maksimal di setiap halaman blog. Selain itu, internal 
linking juga menciptakan visibilitas dan peringkat di hasil pencarian. 
Sebuah post bisa terbantu visibilitasnya karena dirujuk oleh post lain 
yang memiliki nilai lebih tinggi. Begitu logikanya. Ini artinya halaman 
web atau halaman artikel anda akan lebih SEO friendly.
2. Mempermudah Proses Perayapan dan Pengindeksan
Keberadaan internal linking juga merupakan dan dianggap sebagai 
navigasi, yang memudahkan search engine merayapi halaman lainnya. Syarat
 mudahnya proses perayapan (crawling) dan pengindeksan (indexing) adalah
 struktur halaman website yang baik. Artinya memiliki navigasi dan 
tautan jelas. Ini mempermudah kedua proses tersebut. Navigasi bisa 
berupa menu yang tersusun dengan baik hingga ke halaman-halaman penting 
atau link-link yang berada dalam sebuah halaman konten. Semakin relevan 
tautan atau navigasi, semakin suka robot spider atau googlebot merayapi dan mengindeks sebuah website. Dan tahukah bahwa ini adalah syarat mutlak yang harus dipenugi dalam SEO sebelum melakukan upaya-upaya SEO lainnya?
FYI: Tahukah juga bahwa internal linking yang relevan, baik, dan memiliki anchor text tepat bisa menjadi bagian dari Google Sitelinks yang ditampilkan dihasil pencarian?
Sebuah artikel sebenarnya tidak benar-benar independen. Karena dalam 
sebuah pembahasan, sangat pasti beberapa poin di dalamnya bergantung 
pada referensi lain. Sebuah poin mungkin hanya diambil sebagai garis 
besar yang melengkapi dan sangat mungkin pembaca butuh memahami 
detilnya. Di sinilah internal linking juga berperan. Misalnya jika anda 
menyinggung sebuah istilah penting di dalam artikel dan anda sudah 
memiliki artikel mengenai istilah penting tersebut, maka rujukkan 
pembaca pada artikel itu dengan menggunakan internal linking. Jadi 
jangan hanya gunakan external link saja. Jika anda punya pembahasannya, 
rujukkan ke sana. Hal ini akan menyenangkan pembaca, meningkatkan minat 
dan daya baca mereka, merujukkan pada poin-poin baru yang belum mereka 
ketahui dan bikin penasaran, sekaligus mempertinggi otoritas blog anda.
4. Menambah Pageview dan Mengurangi Bounce Rate
Masih berkaitan dengan poin 3 di atas, karena pembaca "berpetualang" dari sebuah artikel ke artikel lainnya, otomatis pageview atau jumlah tayang halaman akan meningkat. Secara otomatis pula bounce rate
 akan berkurang atau menurun. Bounce rate, secara sekilas, adalah 
tingkat pentalan pengunjung setelah pertama kali membuka sebuah halaman,
 apakah dia akan pergi (back atau close) atau melanjutkan ke 
halaman-halaman lainnya. Bounce rate adalah tingkat ukur penting bagi 
penilaian website di mata search engine. Bounce rate juga diukur dan 
menjadi salah satu parameter Alexa ranking.






 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar